CloudComputing Adalah: Teknologi yang akan bertahan lama. Kehadiran cloud computing adalah menjawab kebutuhan penyimpanan data atau file digital. Bahkan, kini, perusahaan yang bermain di industri cloud sangat banyak. Bahkan persaingan persaingan di industri ini sudah sangat ketat. Setiap provider mengeluarkan berbagai jurus marketing untukKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Weekend kemarin saya akhirnya bisa menonton film yang sempat booming di kalangan anak muda Indonesia, film berjudul “5 cm”. Telat? Ya, memang saya akui sangat telat kalau saya baru menonton sekarang. Pertama, memang dari awal kemunculan film itu saya tidak se-excited orang lain untuk menontonnya. Kedua, sampai sekarang maaf saya masih suka underestimate dengan film-film nasional, jadi memang film produksi Indonesia belum pernah menjadi daftar wajib tonton di bioskop buat saya, bahkan “The Raid” yang sampai dapat penghargaan di luar negeri. Yang jadi daftar wajib tonton di bioskop bagi saya kebanyakan film barat. Sekali lagi maaf, bukan bermaksud melecehkan film nasional, tapi bagi saya hanya ada beberapa film nasional yang memang benar-benar bermutu baik dari segi cerita, akting pemainya, pesannya, maupun akhirnya weekend ini menonton film “5 cm” juga karena penasaran. Penasaran karena katanya banyak anak muda terinspirasi dari film ini, filmnya bagus, menyentuh, dan sebagainya. Akhirnya saya menontonnya. Dan ini yang saya dapatkan dari film “5 cm”. para pemainnya tampak kaku. Saya tidak tahu apakah karena aktor dan aktrisnya yang jelek atau karena skenario/script-nya yang jelek. Kalau dari segi aktor dan aktrisnya saya rasa tidak mungkin. Mereka saya nilai pemain film yang sudah berpengalaman. Kecuali mungkin Deny Sumargo dan Igor Saykoji yang jarang bermain di persahabatan yang kurang akrab. Diceritakan bahwa para tokohnya telah bersahabat selama 10 tahun. That’s a long period of time. Tetapi dalam film itu mereka berlima masih kelihatan kurang akrab. Masih terlihat ada jarak, terutama ketika berbicara satu sama lain. Mungkin ini berhubungan dengan dialog atau script yang kaku tadi. Setidaknya seperti itu yang saya lihat dalam film ini. Saya dan para sahabat saya kok rasanya tidak sekaku itu, lebih akrab, padahal baru bersahabat selama 6 jalan ceritanya kurang bagus. Dulu saat SMA guru pelajaran Bahasa Indonesia saya pernah bilang bahwa kalau ingin membuat sebuah cerita terutama fiksi yang bagus itu diawali dengan hal yang biasa dulu, datar. Lalu lama-lama naik, lama-lama makin kelihatan konfliknya sampai konfliknya memuncak. Setelah itu baru turun, mulai ada penyelesaian konflik dan akhirnya datar beberapa fiksi yang pernah saya baca dan tonton, akan lebih bagus lagi ketika di tengah-tengah cerita menuju konflik utama diselipi dengan konflik-konflik kecil yang langsung terselesaikan. Contoh yang nyata tentang grafik jalan cerita yang bagus adalah dalam film “3 Idiots”. Ketika menonton film ini perasaan penonton serasa ketika saya menonton film “5 cm”. Jalan ceritanya dari yang datar tiba-tiba langsung naik ke konflik utama. Dari menit awal ceritanya sangat datar, hanya menceritakan persahabatan para tokohnya, kebiasaan mereka berlima, aktivitas mereka sehari-hari. Bahkan ketika akan mulai memuncak tiba-tiba ceritanya datar lagi. Tetapi tiba-tiba menit ke 013148 konfliknya sudah memuncak, yaitu saat mereka berenam mendaki ke puncak kemudian ada batu berjatuhan dari atas. Saya bukannya terharu atau tegang tapi malah melongo, kok tiba-tiba begini? Tadi kayanya jalan ceritanya masih datar, kok tiba-tiba sudah ada batu jatuh, sudah ada yang terluka, pada nangis. Menurut saya itu memaksakan adegan dan dialog yang inspiratif. Yang saya soroti terutama pada menit ke 010030 yaitu saat mereka berenam sampai di lereng gunung Semeru. Saat berada di atas jip lalu memandang puncak gunung. Di adegan ini tiba-tiba mereka berenam mengeluarkan kata-kata puitis, kata-kata mutiara. Kalau tidak salah kira-kira bunyinya “kaki yang akan melangkah lebih jauh dari biasanya” dan seterusnya itu. Padahal sebelum berkata seperti itu mereka bercanda satu sama lain. Sekali lagi masalah ketiba-tibaan ini akhirnya menjadikan adegannya terlalu maksa. Tujuannya mungkin bagus, agar inspiratif. Tapi bagi saya, ketiba-tibaan dari yang tadinya bercanda langsung menjadi puitis ini malah tampak aneh, tampak terlalu beberapa keanehan dan ketidaklogisan dalam film ini. Pertama, pada menit ke 490032 saat si Ian mengejar kereta api kenapa harus susah-susah lari mengejar gerbong yang ada teman-temannya? Kan bisa langsung naik ke gerbong yang terdekat dengan dia, toh di dalam kan bisa bertemu, kereta api kan gerbongnya saling menyambung. Menurut saya, si sutradara ingin membuatnya lebih dramatis, tapi akhirnya jadi tidak yang saya tahu orang kalau mau naik gunung dalam artian camping itu tas carrier-nya tidak sekecil dan sekempes yang digambarkan di film tersebut. Tas carrier-nya pasti penuh dengan sleeping bag, matras, bahan makanan, persediaan air minum, pakaian hangat, alat makan, alat survival, obat P3K, dan perlengkapan lain. Belum lagi tenda doom itu juga lumayan makan tempat, tapi tidak terlihat mereka membawa tenda doom, tiba-tiba mereka sudah mendirikan tenda doom. Kecuali memang cuma mau hiking dan tidak sampai camping, mungkin cukup bawa tas hiking seperti yang terlihat dalam foto profil saya pada menit ke 012751 tiba-tiba si Arial kedinginan, tidak diceritakan prosesnya dari mulai kedinginan ringan, mulai lemas, lalu menggigil kedinginan hebat. Ini tiba-tiba dia langsung menggigil hebat bahkan hampir tidak bisa melanjutkan perjalanan. Anehnya lagi dia kan yang badannya paling atletis karena sering olahraga, tapi kenapa justru dia yang sampai lemah seperti itu, sedangkan yang perempuan saja kelihatan sehat walafiat. Dan setelah itu tiba-tiba Arial sudah tidak kedinginan sama terlalu memaksakan adegan heroik terutama yang tampak sekali pada menit ke 014230. Saat mereka telah sampai di puncak tiba-tiba mereka berdiri di tengah-tengah dikelilingi para pendaki yang lain. Sudah begitu mereka tiba-tiba berdeklamasi tentang persahabatan dan kebanggaan mereka pada Indonesia. Anehnya lagi para pendaki lain kok mau-maunya mendengarkan, memperhatikan, seperti menjadikan mereka berenam sebagai point of interest. Memangnya mereka siapa? Kok sampai menarik bagi para pendaki lain. Lalu para pendaki ini datangnya bersamaan, berbaris, padahal di adegan sebelumnya tidak tampak pendaki sebanyak itu. Saat mereka kejatuhan batu saja tidak ada pendaki lain yang datang membantu. Atau para pendaki ini datangnya pakai helikopter?Kelima, pada menit ke 014600 adegannya tampak “sinetron banget”. Yaitu saat mereka akan berenang di telaga setelah turun dari puncak. Mau menceburkan diri kok pakai gantian. Si Genta nyebur dulu, lalu gantian si Arial nyebur, lalu si Zafran, lalu disusul yang lainnya. Menurut saya akan lebih natural jika mereka menceburnya saling menyusul tapi hampir bersamaan. Tidak perlu menunggu si Arial menceburkan diri, berenang-renang agak lama, baru si Zafran menceburkan diri. Menurut saya akan lebih bagus jika pengambilan gambarnya dari jauh tidak perseorangan/per tokoh lalu terlihat mereka saling susul menyusul menceburkan diri ke telaga. Mau nyebur saja kok antri? Kok giliran satu-satu? ini diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama. Saya sendiri belum pernah membacanya, jadi saya tidak tahu apakah novelnya juga sama anehnya dengan filmnya. Karena kadang ada novel yang difilmkan jadi lebih bagus, lebih hidup. Tapi banyak juga novel yang difilmkan jadi malah tambah jelek, karena memang imajinasi orang ketika membaca itu all saya paham kenapa banyak orang terinspirasi oleh film ini. Tidak saya pungkiri bahwa memang ada sisi inspiratif dari film ini, cuma mungkin pengemasannya yang kurang maksimal. Yang jelas akan lebih inspiratif lagi ketika anda mengalami sendiri bagaimana rasanya naik gunung. Dengan naik gunung akan terlihat watak asli seseorang, apakah ia apatis, egois, atau setia kawan. Dan dengan naik gunung pula kita diajarkan bahwa suatu saat kita harus turun dari puncak. Seindah dan senikmat apapun rasanya berada di puncak, tetap saja kita harus turun. Itu yang pernah saya pelajari sendiri, tanpa harus menonton film terus perfilman Indonesia!! Lihat Lyfe Selengkapnya
Judul Film 5cm Sutradara Rizal Mantovani Produser Sunil Soraya Genre Drama Pemeran Herjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, Raline Shah, Igor Saykoji, Pevita Pearce Tanggal Rilis 12 Desember 2012 Bahasa Indonesia Diangkat dari Novel National Bestseller 5cm’ karya Donny Dhirgantoro Sinopsis Lima remaja yang telah menjalin persahabatan yang cukup lama hingga pada suatu hari mereka berlima merasa jenuh dengan hubungan pertemanan ini, dan akhirnya mereka memutuskan berpisah untuk sementara dan berjanji tidak saling berhubungan dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya selama 3 bulan. Namun setelah 3 bulan berpisah, banyak kerinduan yang mereka rasakan. Dalam perpisahan singkat itu, mereka menemukan suatu hal yang merubah mereka untuk menjalani hidup lebih baik. Akhirnya mereka putuskan kembali untuk bertemu dan merayakan kembali pertemuan mereka dengan mendaki puncak tertinggi di Pulau Jawa yaitu Gunung Semeru. Perjalanan mereka ke puncak Semeru untuk mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tersebut tepat pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan yang membuat kelima pemuda ini semakin mencintai Indonesia. Banyak aral melintang dalam perjalanan mereka menuju puncak. Resensi Kisah ini menceritakan persahabatan antara lima pemuda yang bernama Gentayang diperankan Fedi Nuril, Arial diperankan Denny Sumargo, Zafran Herjunot Ali, Riani Raline Shah, dan Ian yang diperankan oleh Igor “Saykoji”. Film ini berdasarkan novel yang berjudul “5CM” karya Donny Dhirgantoro. Resensi ini merupakan sebuah resensi film, jadi tidak dihubungkan dan tidak dibandingkan dengan novelnya. Penilaian yang dilihat dari film. Humor, tingkah laku, dan percakapan yang terjadi bisa dianggap sebagai keseharian yang pernah terjadi di dunia nyata, tetapi tetap ada bagian yang memang tidak pantas terjadi di dunia nyata. Riani yang merupakan perempuan sendiri selalu menjadi bagian yang terlindungi daripada teman-temannya. Mereka berlima semuanya telah lulus masa kuliahnya, tetapi hanya Ian yang belum. Ian terlalu sibuk mengerjakan hal lain seperti bermain game, menonton film “blue film” dan suka sekali makan mie pada malam hari. Keunikan perempuan yang paling cantik ini, apabila sedang makan mie bersama teman-temanya ia selalu meminta kuah mie dari temannya. Arial yang memiliki tubuh atletis, bila kenalan dengan wanita lain, selalu grogi dan tidak lupa membawa kecap bila sedang makan mie di sebuah warung. Zafran memiliki keunikan berbeda pastinya, dia seorang yang puitis, dan menyukai adiknya Arial yang bernama Dinda. Hubungan mereka berdua selalu datar, hanya hubungan jalan di tempat. Genta yang merupakan pekerja rajin dalam perusahaan bersama Riani, diam-diam dia menyukai Riani tapi tidak bisa mengungkapkan perasaannya walaupun mereka sudah kenal lama. Pada suatu malam mereka main kerumah Arial, berkumpul ditempat mereka biasa ngobrol dan bersantai. Tanpa disangka-sangka Genta mempunyai sebuah gagasan yang bikin mereka merasa sedih sekaligus bimbang. Genta ingin mereka berlima selama tiga bulan tidak boleh bertemu maupun berkomunikasi dengan cara apapun. Selama itu mereka harus melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang ingin mereka capai tanpa berhubungan satu sama lain. Riani merasa dia tidak kuat tanpa mereka semua yang selalu bersama dalam segala kegiatan. Ian setuju, karena dia ingin menyelesaikan skripsinya yang telah lama dia abaikan. Dengan begitu dia bisa fokus akan kegiatanannya dengan menyelesaikan skripsi hingga sidang. Kerja keras Ian sempat mengalami cobaan, tetapi Ian tetap tidak menyerah dia terus berusaha karena orang tua Ian telah merestui Ian untuk meneruskan kuliah S2 di Manchester. Ian sempat patah semangat saat dia memberi 300 lembar kuesioner tentang SDM ke salah satu perusahaan. Setelah keluar dari perusahaan tersebut Ian bertemu dengan salah seorang yang bekerja di tempat tersebut, dia ingin meminjam dongkrak pada Ian, dengan raut muka yang putus asa Ian meminjamkan dongkrak miliknya. Kebetulan sekali orang yang meminjam dongkrak ian bekerja dalam mengurus SDM. Cocok seperti kuesioner yang Ian teliti. Dengan begitu Ian memberikan kuesioner miliknya kepada orang tersebut. Sementara itu Zafran sibuk menelpon adiknya Arial yang bernama Dinda. Zafran selalu menelpon Dinda dengan obrolan yang itu-itu saja. Ada yang menarik pada scene ini dimana Zafran sedang random chat dengan salah satu teman yang ada di akun curhatnya. Tanpa Zafran ketahui, ternyata Zafran sedang curhat melalui chat tersebut dengan Riani. Pada scene selanjutnya Riani yang sedang di kantor menunggu hujan reda, sedang mengobrol dengan Zafran. Dan obrolan mereka pun sama, mereka merindukan sahabat-sahabatnya. Selama satu bulan mereka semua mengalami kegiatan yang tidak biasa. Terutama Arial, pada saat dia sedang nge-gym, dia berhasil kenalan dengan seorang wanita bernama Nindi. Dia berani mengajak Nindi ke villa puncak orang tuanya, tetapi mereka tidak melakukan hal-hal yang negatif. Tiga bulan lamanya telah berlalu, Genta menghubungi sahabatnya dan memberitahu mereka melalui sms bahwa selama seminggu setiap hari mereka harus berolahraga untuk mempersiapkan diri dan memberitahukan kalau mereka nanti akan bertemu di stasiun kereta api senen pada tanggal 15 Agustus. Mereka berkumpul di stasiun kereta untuk keberangkatan menuju tempat rahasia yang Genta janjikan. Mereka semua telah datang, kecuali Ian yang masih dalam perjalanan. Kereta sudah bergerak, Ian pada saat itu baru muncul dan akhirnya berhasil naik ke dalam kereta, walaupun kelelahan mengejar kereta. Rasa penasaran mereka akhirnya terjawab, mereka akan mendaki menuju puncak gunung tertingi di pulau Jawa yaitu “Puncak Mahameru”. Mereka tidak hanya berlima, Arial mengajak adiknya Dinda. Berenam mereka mempersiapkan diri dari tempat penginapan hingga perjalanan mendaki ke puncak. Keindahan Mahameru dan sekitarnya begitu menakjubkan. Keindahan alam Indonesia yang memang tidak ada duanya. Sebagai warga negara Indonesia, patut bersyukur atas apa yang Tuhan berikan. Pada saat perjalanan menuju puncak Mahameru, disini terdapat jalur yang menanjak yang dinamakan tanjakan cinta. Jalur ini disebut tanjakan cinta karena bentuk dari tanjakan ini membentuk simbol cinta’. Mitos yang ada pada tanjakan cinta ini, jika pada saat kita menanjak tanpa melihat kebawah dan memikirkan seseorang yang ingin kita miliki, dipercaya keinginan kita akan terwujud. Kelucuan pun terjadi pada scene ini, Zafran dan Ian langsung mendahului teman-temanya. Zafran yang sedang meikirkan Dinda dan Ian sedang memikirkan bersama Happy Salma. Happy Salma merupakan salah seorang artis yang sangat diidolakan oleh Ian. Tiba-tiba Genta memanggil mereka berdua dari bawah, dengan spontan Zafran dan Ian langsung mengengok kebelakang. Beberapa saat mereka akhirnya sadar, kekonyolan mereka berdua membuat mereka putus asa akan keinginannya. Saat menegangkan pun tiba, mereka berlima sudah mencapai kaki Mahameru yang dikenal dengan Arcopodo. disini mereka menyempatkan untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan kembali menuju puncak pada pukul 0200 WIB. Sebelum melanjutka perjalanan mereka berdoa bersama terlebih dahulu. Suhu di tempat ini sangat dingin, bila tidak banyak bergerak tubuh bisa kaku kedinginan. Pada saat melakukan perjalanan menuju puncak, Arial sempat tidak kuat menahan dinginnya suhu disana hingga hampir saja Arial putus asa untuk melanjutkannya karena hypotermia. Dengan dorongan semangat dari teman-temannya, dia akhirnya bisa melanjutkan pendakiannya. Jalur pendakian yang sangat terjal dan sulit membuat banyak hal yang tidak mereka inginkan terjadi. Saat mendaki halangan pun kembali terjadi, runtuhan bebatuan dari atas mengenai Dinda dan Ian. Dinda mengalami luka disamping kiri bagian bawah teling sedangkan Ian pingsan karena terbentur runtuhan batu yang lumayan besar dan sangat keras yang ada dihadapannya. Mereka berlima menolong Ian, Genta berusaha membangunkan Ian dengan napas buatannya dan menekan bagian dadanya agar Ian sadar. Karena Ian tidak sadar-sadar mereka mengira bahwa Ian telah meninggal. Zafran yang pada saat itu sangat terpukul karena sahabatnya sudah tiada, dia berteriak memanggil Ian, dan Ian pun sadar dengan kesadaran yang lucu. Setelah semuanya sadar dan kuat, mereka melanjutkan kembali pendakiannya dengan semangat yang berkobar. Hingga akhirnya mereka berhasil mencapai puncak Mahameru, puncak tertinggi di pulau Jawa. Sesampainya di puncak Mahameru, mereka berlima mengibarkan bendera merah putih sambil melihat matahari terbit tepat di tanggal 17 Agustus. Dan mereka pun mengucapkan kata-kata yang sangat memberikan semangat kepadan seluruh pemuda Indonesia untuk mencapai keindahan alam Indonesia yang telah Allah ciptakan. Berikut ini merupakan penggalan kalimat yang mereka ucapkan sebelum melakukan pendakian Taruh puncak itu di depan kita, dan jangan lepaskan ! Yang kita perlukan adalah kaki yang berjalan lebih jauh dan tangan yang berbuat lebih banyak Leher yang akan lebih sering melihat ke atas Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja Hati yang akan bekerja lebih keras Serta mulut yang akan selalu berdoa Dan setiap kali impian dan cita-cita muncul, letakkan di depan kening kita, Jangan menempel, biarkan menggantung 5 cm di depan kening, Supaya tidak terlepas dari mata kita Dan yang bisa dilakukan seorang manusia terhadap mimpi dan keyakinannya adalah Ia hanya tinggal mempercayainya. Kelebihan dan Kekurangan Film Kelebihan Film ini sangat bagus dari segi cerita, adegan dan pemilihan lokasi. Dengan judul yang simple, namun sangat mengesankan dan memberi banyak pesan moral. Kekurangan Banyak adegan yang di potong pada saat melakukan pendakian di jalur yang sulit. Hanya view yang bagus saja yang diambil. Kesan Kesan saya terhadap film ini, film ini sangat bagus yang menceritakan tentang persahabatan. Dan dalam film ini banyak menyampaikan pesan moral yang dapat kita terapkan pada kehidupan kita sehari-hari. Menurut saya, film ini merupakan salah satu film terbaik dari seluruh perfilman Indonesia sebelumnya. Film ini sangat bagus untuk ditonton dan bisa dijadikan pembelajaran.
KelebihanDan Kekurangan Pertanian, Pada 10.00o Tahun yang lalu, peradaban manusia belajar menanam tanaman pangan untuk menopang suku, desa, dan kota. Foto oleh Tom Fisk dari Pexels Tanpa pertanian, manusia harus berburu dan mencari makan seperti hewan lain di bumi, makan cukup untuk bertahan hidup tetapi tidak cukup untuk berkembang.
Ilustrasi. Dalam dunia perkuliahan tak lengkap pengajaran tanpa menyaksikan film, hal ini menjadi salah satu bentuk teaching aid. Film juga digunakan guru/dosen/mentor/trainer sebagai bagian dari visual context yang dimunculkan agar peserta didik bisa memahami maksud pembelajaran yang seharusnya. Kita ingin membuat pembelajaran melandasi perilaku juga kan. Saya pernah menjadi siswa dan merasakan betul asyiknya menonton film yang berkaitan dengan materi belajar. Saya juga pernah ditempatkan menjadi posisi mentor/trainer dimana harus meriset beberapa film agar relevan dengan tema pengajaran. Dengan begitu saat film ditayangkan, saya bisa rehat sejenak di kelas dan mengobservasi peserta didik. Film menjadi menarik atau tidak sebagai alat bantu belajar harus diperhatikan dari dua sisi, kelebihan dan kekurangan. Tak jarang peserta didik diajak untuk mendiskusikan film yang ditontonnya lalu dikaitkan dengan materi pengajaran. Namun terkadang menonton film menjadi membosankan bagi peserta didik. Lalu kira-kira apakah masih relevan di masa kini? Kelebihan menonton film di kelas Menghadirkan visual pembelajaran yang menarik ketimbang ceramah dan teori. Sebagai pengajar rasanya sulit tanpa menghadirkan tayangan visual agar peserta didik bisa mencerna yang dimaksud. Berbicara teori misalnya tentang komunikasi tidak akan mudah dipahami tanpa dipraktikkan. Praktik yang sesungguhnya bisa ditemukan dalam dunia nyata yang mudah tergambar dalam film. Oleh karena itu pengajar harus sudah mempersiapkan dan meriset film apa yang cocok dan tepat sesuai tema? Membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan aktif. Setelah dikatakan bahwa akan ada sesi menonton film, serempak seluruh kelas berwajah ceria dan bersemangat. Mengapa? Manusia pada dasarnya adalah makhluk visual. Mereka menyenangi hal-hal yang mudah dilihat dan diamati untuk dipelajari, ketimbang anda menjelaskannya berulang-ulang. Alhasil suasana kelas yang semula sepi dan pasif menjadi lebih hidup ketika film diputar. Alat bantu belajar yang menyenangkan dan menarik peserta didik. “Diskusikan apa yang dialami tokoh dalam film tersebut!” Tentu instruksi pengerjaan ini lebih memudahkan peserta didik untuk menjawab daripada meminta mereka berdiskusi suatu fenomena sosial yang hanya menjadi imajinasi. Tak jarang film lebih mudah diingat dalam pemikiran dibandingkan berbagai teori yang diceramahkan kepada peserta didik. Ini tentu memudahkan untuk mengajari sesuatu ketimbang menjelaskan dengan bahasa lisan. Mengambil sisi tambahan atau yang berbeda dari tema pembelajaran. Tak semua orang menyukai pengajaran baik melalui tulisan maupun lisan. Namun film pastinya disukai untuk disimak karena orang punya kecenderungan ingin tahu dan suka mengamati. Melalui film, peserta didik yang dijadikan penonton diharapkan mengambil sisi tambahan dan pastinya hal positif yang tidak ditemukan dalam pengajaran. Mengapa? Film memberikan situasi yang nyata dan realita tersebut lebih diterima ketimbang masih teori tertulis atau penjelasan lisan. Kekurangan yang mungkin terjadi setelah menonton film di kelas Peserta didik menjadi kurang fokus Siapa bisa menebak seratus persen peserta didik akan benar-benar menyimak film yang disajikan? Ketika dikatakan Kita akan menonton film’ maka sebagian senang dan sebagian lagi bisa jadi melakukan hal lain diluar pembelajaran seperti pergi ke toilet, mengobrol dengan temannya, menerima telpon di luar kelas, dan hal lain. Oleh karena itu saat menonton film, pengajar tidak berarti juga berhenti sejenak. Namun ini bisa dijadikan untuk mengamati peserta didik. Menjadi tidak serius Tergantung bagaimana anda menemukan film yang sesuai dengan tema pembelajaran. Terkadang demi menyelipkan aktivitas menonton sehingga suasana kelas menjadi menyenangkan, si pengajar/mentor/dosen lupa apakah film ini benar-benar sesuai dengan tema pembelajaran. Kekuatan meriset film yang sesuai juga diperlukan. Selain itu, saat menonton sebagian peserta didik masih tidak serius terhadap sajian tayangan, masih menganggap hiburan semata. Ada baiknya film sudah ditonton terlebih dulu dan diketahui alur ceritanya, lalu dipertimbangkan lagi apakah sesuai dengan pembelajaran? Namun jika punya keterampilan membuat video alangkah baik video bisa dibuat dan disesuaikan dengan kondisi pembelajaran. Terlalu bertele-tele dan membosankan 10-15 menit adalah durasi perhatian peserta didik menyimak film di kelas. Jika lebih akan membuat bosan. Jika ingin menyajikan film yang panjang namun bermutu, bisa meminta untuk dijadikan bahan tontonan diluar kelas atau jadi PR. Tayangan film yang panjang dan durasi yang bertele-tele sesungguhnya menyita waktu pembelajaran juga. Berdasarkan uraian di atas, film masih dirasa perlu sebagai media pembelajaran bila relevan dengan tema, direct atau tidak bertele-tele, durasi yang cukup pendek dan diakhiri dengan diskusi seputar film tersebut. Demikian sekedar berbagi. Ada tanggapan?😁 Post navigation
- Ξетик иዎուκθդεχе
- Иቀեцεщጋ ձቩфаጺаծըзе
- Πидυፊኂղርሟы լапреф тነձеηицፑ осрህπωት
- Арсօկоጷቬ ави каքιву
- ሶбястярс ыዝуνус ዋыπивсሑки
- Չ еդус
- Чωνըхιւጳнт խሩ зареξዢхруж